ARUS LISTRIK
Sabtu, 15 November 2014
0
komentar
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat yang telah
diberikan kepada kita semua termasuk kepada diri penyusun, sehinga penyusu
dapat mengelesaikan makalah tepat pada waktu yang telah di tentukan. Salawat
serta salam tidak kita kirimkan kepada Sang Revolusioner sejati Nabiullah
Muhammad SAW, karna atas perjuangan Biliaulah Islam bisa berdiri tegak seperti
yang kita rasakan pada sa’at sekarang ini.
Dalam menyusun makalah ini,
penyusun menyadari bahwa didalamnya terdapat hal-hal yang kurang memuaskan bagi
para pembaca yang budiman, maka melalui kesempatan ini penyusun memohon maaf
yang setulusnya kepada para pembaca yang budiman jika tedapat hal-hal yang
kurang berkenang dalam isi malakah ini. Serta kritikan yang besifat membangun
demi kesempurnaan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
Akhiru kalam penyusun
mengucapkan Billahi Taufik Wal Hidayah Wassalamu Alaikum Warrahmatullahi
Wabarakatu.
Makassar,
November 2011
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
ARUS LISTR
B. MACAM-MACAM
ARUS LISTRIK
C. ARAH
ARUS LISTRIK
D. KELAJUAN
HANYUTAN
E. ARUS
, KECEPATAN PENYIMPANG , DAN KERAPATAN ARUS
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Dalam bab sebelumnya kita mengkaji
interaksi muatan listrik yang diam; sekarang kita siap untuk mengkaji muatan
yang bergerak. Arus listrik terdiri dari muatan-muatan yang bergerak dari satu
daerah ke daerah lainya.Bila gerak ini berlangsung di dalam sebuah lintasan
konduksi yang membentuk sebuah simpal tertutu,maka lintasan itu di namakan
rangkaian listrik.
Pada dasarnya , rangkain listrik
adalah saranan untuk menghantarkan energy dari satu tempat ke tempat
lain.Sewaktu partikel bermuatan bergerak di dalam sebuah rangkaian,maka energy
potensial listrik di pindahkan dari sebuah sumbe{seperti aki atau generator}ke
sebuah alat tempat energy tersebut di simpan atau dikonversi ke dalam bentuk
energy lain;menjadi bunyi dalam system stereo atau menjadi kalor atau cahaya
dalam pemanggang roti atau bola lampu.Dari sudut pandang teknoligi,rangkaian
listrik berguna karena memungkingkan energy untuk pindahkan {di angkut}tampa
bagian –bagian yang bergerak itu.Rangkaian listrik adalah jantung dari senter.CD
player, computer, pemancar dan penerima radio dan televisi, dan system
distribusi daya rumah tangga dan industry. Sistem saraf hewan dan manusia
adalah rangkaian listrik khusus yang menyangkut sinyal vital dari satu bagian
tubuh ke tubuh lainya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
ARUS LISTRIK
Sebelum
membahas mengenai arus listrik, kami akan membahas sedikit mengenai rangkaian
listrik, karena arus listrik itu tidak jauh dari yang namanya rangkaian. pembahasan tentang arus listrik, perlu kiranya kita mengetahui
terlebih dahulu beberapa hal megenai apa itu yang dimaksud dengan listrik.
Untuk memahami tentang listrik, perlu kita ketahui terlebih dahulu pengertian
dari arus. Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan
yang mengalir dalam satuan waktu dengan simbol I (dari kata Perancis : intensite),
dengan kata lain arus adalah muatan yang bergerak. Selama muatan tersebut
bergerak maka akan muncul arus tetapi ketika muatan tersebut diam maka arus pun
akan hilang.
Muatan
akan bergerak jika ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan
terkecil dari atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan + dan neutron
bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom bermuatan
netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan muatan negative
Arah arus searah dengan arah muatan positif (arah arus listrik) atau berlawanan
dengan arah aliran elektron. Suatu partikel dapat menjadi muatan positif
apabila kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima
elektron dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International
System of Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik. Di mana
muatan 1 elektron = -1,6021 x 10-19 coulomb, dan
1
coulomb = -6,24 x 1018 elektron
Dari
uraian diatas sehingga dapat disimpulkan bahwa Arus listrik adalah
banyaknya muatan listrik yang
disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui suatu titik
dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA)
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere
(kA) seperti yang terjadi pada petir Dalam kebanyakan sirkuit arus
searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus
listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi
sesuai dengan hukum Ohm.
Arus listrik juga dapat kita
analogikan dengan arus air. Air mengalir dari tempat tinggi ke tempat yang
lebih rendah, dan akan menggenang di tempat yang tidak mempunyai perbedaan
ketinggian. Demikian halnya dengan listrik. Listrik akan mengalir dari tempat
yang mempunyai potensial tinggi ke tempat yang berpotensial lebih rendah. Kalau
arus air, jelas medium yang mengalir adalah air. Lalu bagaimana dengan arus
listrik, medium apa yang mengalir?
Arus listrik
merupakan satu dari tujuh satuan pokok dalam satuan internasional Satuan
internasional untuk arus listrik adalah Ampere (A).Secara formal
satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan yang, bila dipertahankan, akan
menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
Newton/meter di antara dua
penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat diabaikan, berjarak
1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
Secara
matematis dapat ditulis:
Contoh cara menghitung arus listrik:
1. Pada suatu penghantar mengalir
muatan listrik sebanyak 60 coulomb selama 0,5 menit. Hitung besar arus listrik
yang mengalir pada penghantar tersebut ?
Penyelesaian:
Diketahui: Q = 60 C
t = 0,5 menit
= 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
Diketahui: Q = 60 C
t = 0,5 menit
= 30 sekon
Ditanyakan: I = ........ ?
Dijawab:
I= Q/t
I = 60 / 30
I = 2 ampere
Jadi besar kuat arus listrik yang
mengalir pada penghantar 2 ampere.
Medium
yang mengalir sebenarnya adalah elektron atau (muatan negatif) yang tidak bisa
kita lihat dengan kasat mata. Contoh sederhananya, bila kita menghubungkan
kutub positif dengan kutub negatif battery dengan kabel, maka akan
terjadi aliran elektron dari kutub negatif ke kutub positif battery. Arus listrik ternyata didefinisikan sebagai
aliran muatan positif (hole) yang ‘seolah-olah’ mengalir dari kutub
positif ke kutub negatif karena aliran elektron dari arah sebaliknya
seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini:
Dianggap
sebagai aliran muatan positif, karena sebenarnya muatan positif tidak dapat
bergerak. Arus ini bergerak dari potensial tinggi ke potensial rengah, dari
kutub positif ke kutub negative, dari anode menuju katode. Arah arus listrik
ini berlawanan arah dengan arus electron. Di dalam bahan semikonduktor,
hantaran arus listrik tidak hanya dilakukan oleh electron-elektron yang ada
pada pita konduksi, tetapi juga oleh kekosongan energy pada pita valensi, yang
ditinggalkan electron. Kekosongan ini disebut hole, seolah-olah sebagai muatan
positif yang lindah dan dapat mengantarkan arus.
Dalam
teori rangkaian arus merupakan pergerakan muatan positif. Ketika terjadi beda
potensial disuatu elemen atau komponen maka akan muncul arus dimaan arah arus
positif mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah dan arah arus negatif mengalir sebaliknya.
B.
MACAM-MACAM
ARUS
Arus
dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Arus
searah (Direct Current/DC)
Arus searah adalah arus listrik
yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja (tidak berubah dari
positif kenegatif, atau sebaliknya
Arus DC juga bias diartikan sebagai
arus yang mempunyai nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu, artinya
diaman pun kita meninjau arus tersebut pada wakttu berbeda akan mendapatkan
nilai yang sama Rangkaian Listrik.
2. Arus
bolak-balik (Alternating Current/AC)
Arus
AC adalah arus yang mempunyai nilai yang berubah terhadap satuan waktu dengan
karakteristik akan selalu berulang untuk perioda waktu tertentu (mempunyai
perida waktu : T).
C. ARAH ARUS
Arus(current)adalah sebarang gerak muatan dari suatu daerah
ke daerah lainya .Dalam subbah ini kita akan membicarakan arus dalam material
konduksi. Sebagian besar pemakaian tekhnologi muatan yang bergerak yang bergerak melibatakan arus semacam ini.
Dalam situasi
elektrostatis medan listrik itu adalah nol di mana pun di dalam konduktor, dan
tidak arus.
Perhatikan gambar
di bawah ini:
Arus yang
mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari
percabangan tersebut. i1 + i4 = i2
+ i3 . Untuk arus yang konstan, besar arus I dalam Ampere
dapat diperoleh dengan persamaan:
di mana I
adalah arus listrik, Q adalah muatan listrik, dan t
adalah waktu (time).
Sedangkan
secara umum, arus listrik yang mengalir pada suatu waktu tertentu adalah:
Dengan demikian dapat ditentukan jumlah
total muatan yang dipindahkan pada rentang waktu 0 hingga t melalui
integrasi.
Sesuai dengan
persamaan di atas, arus listrik adalah besaran skalar karena baik muatan Q maupun waktu t merupakan
besaran skalar. Dalam banyak hal sering digambarkan arus listrik dalam suatu
sirkuit menggunakan panah, salah satunya seperti pada diagram di
atas. Panah tersebut bukanlah vektor dan tidak
membutuhkan operasi vektor. Pada diagram di atas ditunjukkan arus mengalir
masuk melalui dua percabangan dan mengalir keluar melalui dua percabangan lain.
Karena muatan listrik adalah kekal maka total
arus listrik yang mengalir keluar haruslah sama dengan arus listrik yang
mengalir ke dalam sehingga i1 + i4 = i2
+ i3. Panah arus hanya menunjukkan arah aliran sepanjang penghantar, bukan arah
dalam ruang.
Definisi arus listrik yang mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif
(-) baterai (kebalikan
arah untuk gerakan elektronnya)
Pada diagram
digambarkan panah arus searah dengan arah pergerakan partikel bermuatan positif
(muatan positif) atau disebut dengan istilah arus konvensional. Pembawa
muatan positif tersebut akan bergerak dari kutub positif baterai menuju ke
kutub negatif.
Pada kenyataannya, pembawa muatan dalam sebuah
penghantar listrik adalah partikel-partikel elektron bermuatan
negatif yang didorong oleh medan listrik mengalir
berlawan arah dengan arus konvensional. Sayangnya, dengan alasan sejarah,
digunakan konvensi berikut ini:
Panah arus digambarkan searah dengan arah pergerakan seharusnya dari
pembawa muatan positif, walaupun pada kenyataannya pembawa muatan adalah muatan
negatif dan bergerak pada arah berlawanan.
Konvensi
digunakan pada sebagian besar keadaan karena dapat diasumsikan bahwa pergerakan
pembawa muatan positif memiliki efek yang sama dengan pergerakan pembawa muatan
negara.
D.
KELAJUAN HANYUTAN
Saat sebuah
penghantar tidak dilalui arus listrik, elektron-elektron di dalamnya bergerak
secara acak tanpa perpindahan bersih ke arah
mana pun juga. Sedangkan saat arus listrik mengalir melalui penghantar,
elektron tetap bergerak secara acak namun mereka cenderung hanyut sepanjang
penghantar dengan arah berlawanan dengan medan listrik yang
menghasilkan aliran arus. Tingkat kelajuan hanyutan (bahasa Inggris: drift speed) dalam
penghantar adalah kecil dibandingkan dengan kelajuan gerak-acak, yaitu antara
10-5 dan 10-4 m/s dibandingkan dengan sekitar 106
m/s pada sebuah penghantar tembaga.
E.
ARUS
, KECEPATAN PENYIMPANG , DAN KERAPATAN ARUS
Kita dapat menyatakan arus dalam kecepatan penyimpang dalam muatan yang
bergerak. Misalnya terdapat n partikel bermuatan persatuan volume. Kita
menamakan n sebagai konsentrasi partikel;satuan SI nya adalah m−3.anggaplah
semua bahwa partikel itu bergerak dengan kecepatan menyimpang yang sama dengan
vd. Dalam selang waktu setiap dt, setiap partikel berjarak vddt.
Partikel-partikel yang mengalir keluar dari ujung kanan silinder yang dinaungin
dengan panjang Vd dt. Selama dt adalah partikel-partikel yang berada dalam
silinder ini pada permulaan selang waktu dt. Volume silinder itu adalah Avd dt,
dan banyaknya partikel di dalamnya adalah nAvd dt.Jika setiap partikel
mempunyai muatan q.muatan dq yang mengalir ke luar dari ujung silindir itu selama waktu dt.
Dan arus itu adalah
dQ=q(nAv d dt)=nqv d A dt.
I= dQ/dt = nqvdA
Arus persatuan luas penampang dinamakan
kerapatan arus (current density)
J =I/A =
nqVd.
Satuan kerapatan aruas adalah ampere per
meter kuadrat (A/m2).
Jika muatan yang bergerak itu adalah negative dan bukan positif, seerti dalam
gambar 26-2b, keceapatan penyimpang itu berlawanan dengan E tetapi arus itu masih brada dalam arah yang
sama seperti E disetiap titik dalam konduktor itu. Maka harus
I dan kerapatan arus J tidak bergantung pada muatan itu, sehingga dalam
pernyataan- pernyataan yang di atas itu untuk I dan J kita menggantikan q dengan nilai mutlaknya.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari
uraian diatas, sehingga dapat disimpulkan bahwa:
1. Pengertian
dari arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir
melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan
waktu. Arus listrik dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere Contoh arus listrik dalam kehidupan
sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam satuan mikroAmpere (μA)
seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang sangat kuat 1-200 kiloAmpere
2. Arus listrik dapat di bagi menjadi 2
yaitu arus searah dan arus bolak-balik
3. Arus yang
mengalir masuk suatu percabangan sama dengan arus yang mengalir keluar dari
percabangan tersebut. i1 + i4 = i2
+ i3
B.
SARAN
Kami menyadari bahwa makalah
yang kami buat ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan
saran dari rekan-rekan atau teman-teman sangat kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Sekian dan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Tipler. 1991. Fisika untuk Sains dan Tekhnik jilid 2 edisi ke-3. Jakarta :
Erlangga
Young dan Freedman. 2001. Fisika Universitas jilid 2 edisi ke-10.
Jakarta: Erlangga
Baca Selengkapnya ....