SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET
Sabtu, 30 Maret 2013
2
komentar
SUMBER MEDAN
MAGNET
DAN
INDUKSI MAGNET
JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT.karena
atas berkat, rahmat dan hidayahnyalah sehingga makalah ini dapat terselesaikan
tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang sumber medan magnet dan
induksi magnet. Medan magnet merupakan gaya yang berada di sekitar sebuah benda
magnetik atau disekitar sebuah konduktor berarus. Induksi magnetik ( B ) adalah ukuran
kerapatan garis-garis medan.
Makalah ini tidak akan terselesaikan jika tanpa campur
tangan dari pihak lain, olehnya itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya
senantiasa kami haturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah ini.
Kamipun menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
lubang yang terliang dan masih banyak rongga yang terengah. Oleh sebab itu
kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan demi
terciptanya makalah yang lebih sempurna.
Makassar, Maret 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kita telah mempelajari bahwa
suatu muatan menghasilkan medan listrik dan bahwa suatu medan listrik
mengerahkan gaya pada muatan. Tetapi suatu medan magnetik hanya mengerahkan
gaya pada muatan yang bergerak. Apakah juga benar bahwa suatu muatan
menciptakan medan magnetik hanya bila muatan itu bergerak ?
Jawabannya dalam satu kata
“ya”. Analisis kita akan diawali dengan medan magnetik yang diciptakan oleh
sebuah muatan titik tunggal yang bergerak.
Magnet atau magnit adalah suatu
obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit ) berasal dari
bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu magnesian.
Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini
bernama manisa ( sekarang berada di
wilayah Turki ) dimana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu
di wilayah tersebut.
Seperti halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan
suatu medan yang disebut medan magnet, yaitu suatu ruang di sekitar magnet yang
masih terpengaruh gaya magnetik. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen,
Pierre de Maricourt menyimpulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya
terdiri dari dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet
ini memiliki efek kemagnetan paling kuat dibandingkan bagian magnet lainnya.
Pada saat ini, suatu magnet adalah
suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut dalam wujud
magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya
adalah magnet buatan.
Di sekitar kawat yang berarus
listrik terdapat medan magnet yang dapat mempengaruhi magnet lain. Magnet
jarum, kompas dapat menyimpang dari posisi normalnya jika dipengaruhi oleh
medan magnet.
Induksi magnetik yaitu besaran yang
menyatakan medan magnetik di sekitar kawat berarus listrik
B.
Rumusan Masalah
·
Apakah pengertian
medan magnet ?
·
Apa sajakah sumber
medan magnet ?
·
Bagaimanakah
induksi magnetik pada medan magnet ?
·
Bagaimanakah
penerapan induksi magnetik ?
C.
Tujuan
§ Untuk mengetahui pengertian medan magnet
§ Untuk mengetahui sumber medan magnet
§ Untuk mengetahui induksi magnetik pada medan magnet
§ Untuk mengetahui penerapan induksi magnetik
D.
Manfaat
ü Dapat mengetahui
pengertian medan magnet
ü Dapat mengetahui
sumber medan magnet
ü Dapat mengetahui induksi magnetik pada medan magnet
ü Dapat mengetahui penerapan induksi magnetik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian medan magnet
Seperti
halnya listrik, magnet juga dapat menimbulkan suatu medan yang disebut medan
magnet, yaitu suatu ruang di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya
magnetik. Pada tahun 1269, berdasarkan hasil eksperimen, Pierre de Maricourt
menyimpulkan bahwa semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua kutub
yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet ini memiliki efek
kemagnetan paling kuat dibandingkan bagian magnet lainnya.
Medan
magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di dalam magnet
, garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub
utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan
garis-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet.
Jika
dua kutub yang tidak sejenis saling berhadapan, akan diperoleh garis-garis gaya
magnet yang saling berhubungan. Jika dua kutub yang sejenis yang saling
berhadapan, akan diperoleh garis-garis gaya magnet yang menekan dan saling
menjauhi.
Kutub-kutub
yang tidak sejenis ( utara-selatan ) jika didekatkan akan tarik menarik,
sedangkan kutub-kutub yang sejenis ( utara-utara atau selatan-selatan ),
apabila didekatkan akan tolak menolak.
B.
Sumber medan magnet
1.
Medan Magnetik dari Muatan Titik yang Bergerak
Dengan r merupakan vektor satuan yang mengarah dari muatan q ketitik medan P, dan merupakan konstanta kesebandingan yang disebut permeabilitas ruang bebas, yang memiliki nilai
Sehingga faktor 4π tidak muncul dalam hukum Ampere. Untu medan magnetik akibat muatan titik yang bergerak ini analog dengan hukum coulomb untuk medan listrik akibat muatan titik :
Kita lihat dari persamaan
a). Besaran B berbanding lurus dengan muatan q dan kecepatan
v dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari muatan
b). Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan.
c). Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r.
b). Medan magnetik adalah nol disepanjang garis gerak muatan.
c). Arah B tegak lurus terhadap kecepatan v maupun vektor r.
2.
Medan Magnetik sebuah Elemen Arus : Hukum Bio – Savart
Hukum ini
menerangkan hubungan matematis antara arus listrik dalam kawat dengan medan
magnet yang dihasilkan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kontribusi induksi
magnetik dB pada suatu titik P berjarak r dan bersudut Ѳ terhadap elemen
penghantar dl yang dialiri arus I :
b. Sebanding dengan panjang elemen penghantar dl
c. Sebanding dengan sinus sudut apit Ѳ antara arah arus pada dl dengan garis hubung titik P dengan dl
d. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak r antara titik P dengan elemen penghantar dl. Pernyataan di atas dapat dituliskan secara matematika dalam persaman berikut:
dengan menyatakan permeabilitas vakum yang besarnya = Wb/A m. Persamaan tersebut disebut hukum Biot – Savart
Perhatikan gambar di atas, penghantar melingkar dengan jari-jari a dialiri arus I. Kita akan menentukan induksi magnetik di titik P yang berjarak r dari elemen penghantar dl berdasarkan hukum Bio – Savart atau persamaan
karena r tegak lurus terhadap dl, maka Ѳ = 90o .
persamaan di atas dapat ditulis menjadi
induksi magnetik dB dapat diuraikan menjadi 2 komponen. Komponen yang sejajar dengan sumbu lingkaran adalah dB sin α, sedangkan komponen yang tegak lurus sumbu adalah dB cos α. Komponen dB cos α akan saling meniadakan dengan komponen yang berasal dari elemen lain yang bersebrangan sehingga hanya komponen dB sin α yang masih tersisa :
4.
B Akibat Adanya Arus dalam Solenoida
Penghantar yang
membentuk banyak lilitan sehingga menyerupai lilitan pegas disebut kumparan
atau solenoida. Solenoida yang dialiri arus listrik menghasilkan garis medan
magnetik yang polanya sama dengan yang dihasilkan magnet batang. Besar induksi
magnetik ini akan kita tentukan dengan hukum Ampere.
Ket : (a) Penampang irisan membujur solenoida
dengan lintasan tertutup PQRS berupa
segi empat
(b)
Bentuk geometri
untuk menentukan induksi mahnetik di titik P di dalam solenoida
Penampang irisan
membujur solenoida dengan N lilitan dan dialiri arus listrik I tampak pada
gambar a. Untuk solenoida ideal, induksi magnetik B di dalam solenoida arahnya
sesuai dengan aturan tangan kanan sedangkan aturan tangan kanan sedangkan
diluar solenoida adalah nol.
Perhatikan lintasan
tertutup PQRS ! sudut Ѳ yang dibentuk oleh induksi magnetik B dengan lintasan
tidak sama untuk seluruh lintasan. Untuk lintasan PQ, sudut Ѳ = 0o,
untuk lintasan QR dan SP, sudut Ѳ = 900, sedangkan untuk lintasan RS, induksi
magnetik B = 0. Dengan demikian persamaan:
Dapat ditulis
Jika dihitung
induksi magnetik di ujung solenoida, akan diperoleh
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan besar induksi magnetik:
-
Di pusat solenoida
-
Di ujung solenoida
Dengan
l adalah panjang solenoida
5.
B Akibat Adanya Arus Dalam Kawat Lurus
Besar induksi
magnetik B yang ditimbulkan oleh penghantar lurus berarus I di suatu tempat
yang jaraknya a dari suatu penghantar lurus berarus adalah :
Arah
induksi magnetik dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan, yaitu bila tangan kanan menggenggam penghantar lurus
dengan ibu jari menunjukkan arah arus listrik, maka lengkungan keempat jari
lainnya menyatakan arah putaran garis-garis medan magnetik; induksi magnetik B
merupakan garis singgung terhadap lingkaran garis-garis medan. Seperti gambar
berikut
Besar induksi magnetik yang ditimbulkan oleh penghantar
lurus berarus diturunkan dari hukum Biot-Savart.
Apabila hubungan diatas disubtitusikan kedalam persamaan
maka diperoleh
6.
B Akibat Adanya Arus dalam Toroida
Toroida adalah kumparan yang ditekuk sehingga berbentuk
lingkaran. Jika toroida dialiri arus listrik, akan timbul garis-garis medan
magnetik yang berbentuk lingkaran di dalam toroida. Salah satu garis medan ini
kita andaikan memiliki jari-jari a seperti gambar berikut
I
I
kita
akan menentukan besar induksi magnetik di sumbu toroida dengan menggunakan
hukum Ampere. Pilih suatu lintasan tertutup garis medan yang memiliki jari-jari
a pada gambar diatas. Pada setiap titik sepanjang garis medan magnetik itu
induksi magnetik B sama besar, dan arahnya merupakan garis singgung pada
lingkaran. Pada setiap panjang dl dari lintasan tertutup, induksi magnetik B
berimpit dengan dl sehingga sudut antara dl dengan B adalah Ѳ yang besarnya 0o.
Jika banyak lilitan toroida adalah N, arus listrik total didalam lintasan
tertutup menjadi NI. Dengan demikian,
Ingat
bahwa =keliling
= 2πa
Perhatikan bahwa induksi magnetik diluar lilitan toroida
sama dengan nol. Dengan perkataan lain, induksi magnetik di titik P dan Q
adalah nol.
7.
Hukum Ampere
Metode lain untuk menghitung
induksi magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik adalah dengan menggunakan
hukum Ampere, yang menyatakan bahwa :
Untuk semua bentuk lintasan tertutup yang mengelilingi
penghantar berarus I di dalam vakum, medan magnetik yang ditimbulkan selalu
memenuhi hubungan
Dengan dl adalah elemen panjang lintasan tertutup, Ѳ adalah sudut
antara arah induksi magnetik B dengan dl, dan I adalah kuat arus listrik total
yang dilingkupi oleh lintasan tertutup.
C.
Induksi magnetik pada medan magnet
ü Fluks Magnetik
( Ф )
Konsep fluks magnetik untuk
pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday untuk menyatakan medan magnetik.
Ia menggambarkan medan magnetik sebagai garis-garis yang disebut garis medan
atau garis gaya. Garis-garis medan yang semakin rapat menunjukkan medan magnetik
yang semakin kuat.
Untuk menyatakan kuat medan
magnetik, digunakan induksi magnetik. Induksi magnetik ( B ) adalah ukuran
kerapatan garis-garis medan. Dengan demikian dapat didefenisikan bahwa
fluks magnetik adalah banyaknya garis
medan magnetik yang dilingkupi oleh suatu luas daerah tertentu (A) dalam arag
tegak lurus. Secara matem,atik dapat dituliskan bahwa
Ф = ABL = AB cos Ѳ
Dalam bentuk vektor, persamaan
di atas dapat dinyatakan dengan perkalian titik yaitu :
Ф = A.B
ü Hukum Faraday
Telah kita ketahui bahwa sebuah
baterai atau GGL akan mengalirkan arus listrik melalui suatu rangkaian
tertutup. Apabila arus listrik mengalir di dalam suatu rangkaian, maka di
sekitar arus tersebut akan timbul fluks magnetik.
Dari percobaan yang dilakukan
oleh Faraday, diketahui bahwa GGL hasil induksi tergantung pada laju perubahan
fluks magnetik yang melalui suatu rangkaian. Kesimpulan ini disebut hukum
Faraday yang berbunyi :
GGL induksi yang timbul antara ujung-ujung suatu loop
penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnetik yang
dilingkupi oleh loop penghantar tersebut
Secara
matematik hukum Faraday dapat ditulis dengan persamaan
Jika
perubahan fluks magnetik terjadi dalam waktu singkat ( Δt → 0 ), maka GGL
induksi diberikan oleh
Dengan
:
ε = GGL induksi antara ujung-ujung penghantar (
volt )
N
= banyak lilitan kumparan
ΔФ
= perubahan fluks magnetik ( Wb )
Δt
= selang waktu untuk perubahan fluks magnetik (s)
dФ/dΔ
= turunan pertama fungsi fluks magnetik terhadap waktu
ü Hukum Lenz
Telah kita ketahui bahwa beda
potensial yang terjadi akibat perubahan fluks magnetik disebut GGL induksi.
Apabila GGL induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian tertutup dengan hambatan
tertentu, maka mengalirlah arus listrik. Arus ini dinamakan arus induksi. GGL
induksi dan arus induksi hanya ada selama perubahan fluks magnetik terjadi.
Arah arus induksi dapat
ditentukan dengan hukum Lenz. Bunyi hukum Lenz adalah sebagai berikut
Jika GGL induksi timbul pada suatu rangkaian, maka arah arus induksi yang
dihasilkan mempunyai arah sedemikian rupa sehingga menimbulkan medan magnet
induksi yang menentang perubahan medan maget (arus induksi berusaha
mempertahankan fluks magnet totalnya konstan).
Beberapa faktor yang dapat mengakibatkan fluks magneti
·
GGL induksi akibat
perubahan luas bidang kumparan
I C
B l
X D
Untuk membahas
perubahan luas bidang kumparan yang melingkupi garis medan magnet, kita amati
perpindahan kawat CD yang panjangnya l seperti tampak pada gambar di atas.
Kawat CD digeser ke kanan dengan kecepatan v yang mengakibatkan terjadi
perubahan luas persatuan waktu sebesar
Kemudian untuk
kumparan yang terdiri dari satu lilitan ( N = 1), berlaku huubungan:
ε = B l v
Perhatikan bahwa persamaan di atas hanya berlaku untuk B
tegak lurus v. Apabila B dan v membentuk sudut Ѳ, maka:
ε = B l v sin Ѳ
·
GGL Induksi akibat
perubahan induksi magnetik
Bangkitnya GGL induksi akibat perubahan besar induksi
magnetik merupakan prinsip kerja transformator. Kumparan primer transformator
dihubungkan dengan arus bolak-balik yang kuat arusnya selalu berubah terhadap
waktu sehingga besar induksi magnetik yang dilingkupi kumparan primer berubah
terhadap waktu sehingga timbul GGL induksi pada kumparan sekunder.
Persamaan untuk
transformator ( trafo) adalah sebagai berikutL:
Dengan:
Vs
= Tegangan sekunder atau sisi beban (V)
Vp
= Tegangan primer atau sisi sumber (V)
Ns=
Jumlah lilitan kumparan sekunder
Np=
Jumlah lilitan kumparan primer
Kenyataan
menunjukkan bahwa pada trafo selalu ada daya yang hilang sehingga daya sekunder
Ps selalu lebih kecil dari daya primer Pp. Jika efisiensi
trafo adalah η, dapat ditulis:
D.
Penerapan induksi magnetik
1)
GGL Induksi pada Generator
Bagaimanakah cara kerja sebuah generator hingga dapat
menghasilkan energi listrik ? generator adalah
alat yang dapat mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Prinsip
kerjanya berdasarkan pada peristiwa induksi elektromagnetik. Perubahan fluks
magnetik yang melalui sebuah kumparan menginduksikan arus listrik pada kumparan
itu.
Jika sebuah kumparan penghantar digerakkan di dalam medan
magnet dan memotong garis-garis gaya magnet, pada kumparan tersebut akan timbul
GGL induksi yang memenuhi persamaan
Persamaan
ini telah diperkenalkan oleh Faraday dalam menentukan GGL induksi pada sebuah kumparan.
a.
Generator Arus
Bolak-Balik ( AC )
Generator arus bolak-balik disebut juga alternator.
Generator AC tidak memiliki komutator untuk membalik hubungan di dalam sirkuit.
Sebagai gantinya pada poros kumparan terdapat dua cincin geser. Pada setiap
cincin selalu menempel sebuah penghantar yang disebut sikat. Sikat ini yang
menghubungkan generator ke rangkaian luar.
b.
Generator Arus
Searah ( DC )
Alat yang menggunakan prinsip generator arus searah
disebut juga dinamo. Agar dapat menghasilkan arus dalam satu arah, digunakan
cincin yang dibelah di tengah-tengahnya yang disebut dengan cincin belah atau
komutator. Kumparan yang berada di antara kutub-kutub magnet dihubungkan dengan
sebuah poros ke cincin belah tersebut.
2)
Transformator
Alat yang berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan
tegangan listrik AC ini disebut transformator. Transformator terdiri atas dua
kumparan primer dan kumparan sekunder yang bekerja berdasarkan induksi
elektromagnetik.
Pada transformator terdapat hubungan antara jumlah
lilitan kedua kumparan dengan tegangan listriknya. Jika jumlah lilitan primer =
N1, jumlah lilitan sekunder N2, tegangan primer = V1,
dan tegangan sekunder V2, pada transformator akan berlaku persamaan
Transformator yang berfungsi untuk menaikkan tegangan
listrik disebut transformator step-up, yaitu nilai V2 > V1.
Adapun transformator untuk menurunkan tegangan listrik disebut transformator
step-down, yaitu V2 < V1.
Pada transformator ideal, daya listrik yang masuk pada
kumparan primer sama dengan daya listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder. Oleh karena itu, untuk transformator ideal akan berlaku
P1
= P2 V1 I1
= V2 I2
Dengan I1 adalah kuat arus yang masuk pada
kumparan primer dan I2 adalah kuat arus yang dihasilkan pada
kumparan sekunder.
Pada kenyataannya, daya listrik yang dihasilkan pada
kumparan sekunder selalu lebih kecil daripada daya listrik yang masuk pada
kumparan primer. Hal ini disebabkan adanya daya listrik yang berubah menjadi
kalor pada kumparan tersebut.
Perbandingan daya listrik yang dihasilkan pada kumparan
sekunder terhadap daya listrik yang diberikan pada kumparan primer disebut efisiensi transformator. Secara matematis,
dapat dirumuskan sebagai
x 100 %
= x
100 %
Dengan η adalah efisiensi transformator . Untuk
transformator ideal, efisiensi η = 100 %.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Medan
magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari
kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di dalam magnet
, garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub
utara magnet. Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan
garis-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet.
Ø Sumber medan magnet
·
Medan Magnetik dari
Muatan Titik yang Bergerak
·
Medan Magnetik
sebuah Elemen Arus : Hukum Bio – Savart
·
B Akibat Adanya
Simpal Arus
·
B Akibat Adanya
Arus dalam Solenoida
·
B Akibat Adanya
Arus Dalam Kawat Lurus
·
B Akibat Adanya
Arus dalam Toroida
·
Hukum Ampere
Ø Induksi magnetik pada medan magnet
~
Fluks Magnetik ( Ф
)
~
Hukum Faraday
~
Hukum Lenz
~
Beberapa faktor
yang dapat mengakibatkan fluks magnetik
Daftar Pustaka
Foster, Bob. 2003.
Terpadu FISIKA SMA Kelas 3. Jakarta : Erlangga
Kamajaya. 2007. Cerdas Belajar FISIKA untuk Kelas XII. Bandung
: Grafindo Media Pratama
Tipler, Paul. 1991. Fisika untuk Sains dan Tekhnik Jilid 2. Jakarta
: Erlangga
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: SUMBER MEDAN MAGNET DAN INDUKSI MAGNET
Ditulis oleh Junari Sape
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://nary-junary.blogspot.com/2013/03/sumber-medan-magnet-dan-induksi-magnet_7581.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Junari Sape
Rating Blog 5 dari 5
2 komentar:
kok gambarnya rusak?
kok gambarnya rusak ya?
Posting Komentar